AKSI BAKSOS KLINIK PRATAMA BSMI SUKABUMI

BERSAMA DR. ANRES DAN KEPALA BAPPEDA SUKABUMI

 DI KAMPUNG GASOL CUGENANG CIANJUR

Langit masih gelap, Adzan Subuh belum lama berkumandang, ketika iring-iringan rombongan yang terdiri dari 1 ambulance dan 2 mobil ukuran family memecah dinginnya pagi. Menelusuri jalan raya yang masih lengang. Dari Kota Sukabumi menuju Cianjur. Setelah sebelumnya sempat berdoa bersama di sebuah pom bensin daerah Ciaul Sukabumi,seraya melakukan inventarisir dan loading barang yang untuk kemudian akan diangkut ke Cianjur sebagai bantuan logistik bagi para korban bencana alam di Cianjur.

Tujuan rombongan yang terdiri dari Tim Medis dan Relawan tersebut adalah Desa Gasol, sebuah desa di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Merupakan lokasi yang paling terdampak para peristiwa gempa bumi pada 24 November 2022 lalu. Desa dengan luas 58,316 Hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.041 orang tersebut dikenal sebagai daerah subur dan menjadi salah satu sentra produksi beras lokal terbesar di Jawa Barat. Terkenal dengan produk pertaniannya yang berupa tepung organik dengan brand TEPUNG GASOL,menjadi komoditas utama yang mengangkat nama Gasol itu sendiri. Sebuah desa dengan pemandangan yang luar biasa indah. Karena berada di kawasan kaki gunung Gede dengan udara yang bersih  dan air yang jernih.

Sayangnya... bencana gempa bumi memporakporandakan desa indah ini. Ribuan penduduk kehilangan rumah mereka, tertimbun longsoran dan menyisakan puing-puing saja. Banyak orang kehilangan keluarganya. Ibu yang kehilangan anak atau sebaliknya. Banjir air mata, gelimpangan mayat dan genangan darah dimana-mana. Cianjur menangis, Jawa Barat terluka, Indonesia berduka.

Klinik Pratama BSMI Kota Sukabumi, diprakarsai oleh Yayasan BSMI Sukabumi, dengan dr. Anissa Resiana (dr. Anres) sebagai pimpinan rombongan, hadir pula bersama rombongan ini Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Ibu Reni Rosyida Muthmainnah. Seorang figur pejabat wanita yang sangat keibuan, sederhana, humble, humoris, yang dengan canda segarnya mampu mencairkan suasana, mengikis rasa lelah diantara relawan yang bergerak seharian tanpa keluh kesah.

Di pos pertama, dr. Anres dan rombongan sudah ditunggu oleh antrian pasien untuk berobat. Sekitar 200 0rang pasien ditangani di pos pertama, Tidak hanya pelayanan medis, tim ini juga melakukan kegiatan Trauma Healing bagi para wanita dan anak-anak. Dengan mengadakan beragam acara menarik yang diharapkan dapat sedikit mengurangi rasa sakit karena trauma pasca bencana. Adapun kegiatan Trauma Healing tersebut meliputi : Permainan dan ice breaking, sesi curhat, praktek membuat prakarya sederhana, tausiah dan doa bersama.

Selesai dari pos pertama, kegiatan tidak berhenti. Lanjut ke pos-pos lainnya. Mengunjungi para korban yang sakit. Bahkan bagi para warga yang jauh dari posko atau karena kondisinya tidak bisa untuk mengunjungi posko tempat dokter berada, dr. Anres dan tim relawan berinisiatif untuk mendatangi secara langsung. Tidak peduli sejauh apapun tempatnya, atau sesulit apapun medannya. Karena akibat gempa ini, banyak akses jalan yang sukar dilewati bahkan tidak bisa dilewati sama sekali, Sebuah kendala yang tidak memupuskan semangan dr. Anres dan tim relawan untuk menuntaskan misi. Menolong sebanyak mungkin korban, membantu sekuat tenaga tanpa kenal lelah, menebar kebaikan seluas-luasnya.

Semoga kegiatan baik ini tidak lantas berhenti sampai disini,tapi berjalan seperti rutinitas hari. Yang ketika siang berganti malam, maka esok harinya sang pagi pasti akan mengawali lagi gerak yang sama seperti hari sebelumnya

Semangat terus dr. Anres dan Tim. Terima Kasih Bunda Reni, selaku pejabat membumi. Barokallah para tim relawan dimanapun kalian berada. Karena kebaikan kalian, kemarahan Tuhan karena dosa-dosa hambaNya Insya Allah akan teredam. Semoga Segala bencana yang terjadi akan menuntun kita semua untuk lebih mendekat kepada Allah, bersyukur atas apapun yang dihadapi, menerima dengan ikhlas setiap takdir yang diterima. Aamiin.. Ya Robbal Aalamiin...